
Rumah tahan gempa menjadi kewajiban bagi kita yang tinggal di negara yang rawan gempa bumi.
Salah satu bentuk kesiagaan kita adalah dengan cara membuat bangunan rumah yang tahan terhadap gempa bumi.
Walau saya sendiri bukan ahli struktur bangunan tahan gempa, namun pada kesempatan kali ini saya mencoba membaca beberapa literatur yang menjelaskan tentang cara membuat rumah tahan gempa, dan menjelaskan kembali untuk anda.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pernah mengeluarkan sebuah buku saku tentang cara membuat rumah tahan gempa.
Buku saku tersebut diberi judul “Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman“. Silahkan klik judul untuk mendownloadnya.
Selain JICA dan PU, ada beberapa lembaga lain yang juga mengeluarkan pedoman cara membuat rumah tahan gempa.
Berikut ini, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk membuat rumah tahan gempa.
Kondisi Tanah

Sebelum membangun rumah tahan gempa, hal yang pertama sekali yang harus dicek adalah kondisi tanah setempat.
Efek Amplifikasi
Kondisi tanah lunak akan memberikan goncangan gempa bumi yang lebih kuat dibandingkan dengan kondisi tanah yang keras, walaupun kedua tempat tersebut memiliki jarak yang sama ke episenter gempa bumi.
Penguatan goncangan tanah ini dalam istilah seismologi dinamakan efek Amplifikasi.
Baca: Mengungkap Fakta Kerusakan Yang Disebabkan Gempa Bumi-1
-
Dampak Likuifaksi
Selain kondisi tanah (sangat lunak, lunak, atau keras), komposisi tanah dan tinggi muka air tanah juga perlu dilihat.
Komposisi tanah yang terdiri dari pasir atau pasir berlanau dan tinggi muka air tanah yang dangkal akan sangat rentan terhadap dampak Likuifaksi.
Baca: Mengungkap Fakta Kerusakan Yang Disebabkan Gempa Bumi-2
Makanya, sebelum membangunan rumah, pastikan kondisi tanah di tempat anda keras, dan komposisinya tidak terdiri dari pasir atau pasir berlanau dan air tanah yang dalam.
Apabila anda menemukan kondisi seperti di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli struktur bangunan untuk merekayasa fondasi rumah anda.
Bahan Bangunan Tahan Gempa
Bahan bangunan memiliki pengaruh yang sangat besar pada kualitas bangunan. Berikut ini perincian bahannya;
-
Campuran Beton
- Perbandingan materialnya: 1 semen + 2 pasir + 3 kerikil + 1/2 Air.
-
Ukuran kerikil juga harus diperhatikan. Kerikil yang baik memiliki ukuran maksimum 2 milimeter, dengan gradasi yang baik.
- Pastikan pasir dan kerikil dalam kondisi bersih dan tidak ada campuran tanah dan debu.
- Gunakan Semen Tipe I
-
Campuran Mortal (pengikat batu bata)
- Perbandingan materialnya: 1 semen + 4 pasir + air secukupnya
-
Kayu
- Berkualitas baik
- Keras, Kering, lurus dan tidak retak.
- Berwarna gelap atau bukan kayu muda

Seperti apa struktur utama rumah tahan gempa? lanjut membaca di hal. 2.