6 Strategi Jitu Menghadapi Bencana Alam Di Tengah Wabah Covid-19

Sejak awal tahun 2020, wabah virus Covid-19 telah menyebar dan membunuh 119.588 orang (update 10:00 WIB, 14 April 2020). Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena wabah ini. Menurut data dari website covid19.go.id, sampai saat tulisan ini saya tulis, Covid-19 telah menyebabkan 399 warga negara kita meninggal dan 4.557 dinyatakan positif.

Covid-19 telah banyak menguras energi kita sebagai bangsa dan individu. Saat ini pemerintah, lembaga usaha, LSM, akademisi, dan semua individu telah berupaya maksimal untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Kita semua berdoa agar pemerintah kita dan semua lembaga terkait bisa bekerja maksimal dan fokus dalam mengurangi penyebaran Covid-19 dan tidak ada bencana alam yang terjadi selama masa wabah Covid-19 ini.

Apabila ada bencana alam yang terjadi selama wabah Covid-19, beberapa Strategi menghadapi bencana alam di tengah wabah Covid-19 berikut ini bisa kita lakukan bersama.

Kerjasama Antar Lembaga

Kerjasama antar lembaga menjadi sebuah keharusan ketika kita dihadapkan dengan sebuah bencana.

Terlebih lagi ketika lebih dari satu bencana (Covid-19 + bencana alam) melanda negara kita.

Saat ini kita punya BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), namun kepala BNPB sendiri saat ini ditunjukkan sebagai ketua Gugus Tugas Covid-19 nasional.

Di tingkat provinsi, kepala pelaksana BPBD (Badan Penanggulagan Bencana Daerah) juga banyak dijadikan sebagai ketua dan anggota gugus tugas Covid-19 ini.

Untuk meringankan tugas mereka, kerjasama antar kementerian menjadi sebuah keharusan. Kita bersyukur saat ini ada Badan Geologi yang terus memonitor aktifitas gunung api dan tanah longsor.

BMKG yang bekerja maksimal memonitor gempa bumi dan kondisi cuaca. BPPT yang terus memantau tsunami dengan sensor Buoy-nya.

Kerjasama maksimal antar lembaga negara tersebut sangat kita harapkan.

Media Center Yang Efektif

Memberikan informasi yang akurat dan tepat akan mampu mengurangi kepanikan masyarakat.

Untuk itu kita butuh media center yang terdiri dari orang-orang yang mampu mengkomunikasi risiko bencana dengan baik.

Beberapa ahli grafis, pembuat video animasi, dan pakar komunikasi harus masuk dalam keanggotaan media center ini.

Rekrut Relawan Bencana Alam

Dalam keadaan darurat dengan lebih dari satu bencana terjadi, kita butuh banyak tenaga manusia.

Dengan kondisi Covid-19 yang mengharuskan banyak pengawai dan ASN yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintah untuk bekerja di rumah (Working from Home), relawan menjadi satu-satunya sumberdaya manusia yang bisa diandalkan di tengah wabah dan bencana alam.

Untuk kasus Indonesia, hampir semua organisasi kemasyarakatan memiliki tim relawan dan organisasi tersebut bisa didekati oleh pemerintah.

Selain itu, rektrumen terbuka para relawan bisa dilakukan untuk memperbanyak jumlah relawan dan idealnya para relawan ini harus berasal dari berbagai profesi.

Menyediakan Tempat Evakuasi Bencana

pengungsi banjir

Selama wabah Covid-19, semua kita disuruh tinggal di rumah dan menjauh dari kerumunan. Namun bagaimana kalau terjadi bencana alam yang mengharuskan masyarakat kita mengungsi?

Kemana mereka harus pergi dan evakuasi? dan bagaimana kita bisa tetap menjaga jarak walau harus evakuasi?

Menghadapi kondisi darurat seperti ini, pemerintah harus menyiapkan tempat evakuasi yang mampu menjaga jarak antar sesama warga.

Tempat penginapan dan asrama yang saat ini banyak yang kosong bisa menjadi solusi.

Kamar yang banyak dan bersekat-sekat akan sesuai dengan protokol WHO untuk terus menjaga jarak antar sesama.

Baca: Mengapa Kita Harus Menjaga Jarak Saat Wabah Corona?

Masyarakat yang patuh

Kita butuh masyarakat yang patuh pada ajuran pemerintah untuk selalu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan melakukan upaya lainnya untuk memutuskan rantai penyebaran wabah Covid-19.

Rantai penyebaran Covid-19 ini harus segera dipotong secepat mungkin, karena kita tidak pernah tahu bencana alam apa yang akan kita hadapi di masa depan.

Baca: Bahan Apa Yang Bagus Untuk Masker Corona Rumahan? Ini Kata Peneliti

Individu yang Siaga Bencana

siaga bencana

Selama wabah Covid-19, setiap kita harus selalu siap dengan segala kemungkinan. Terlebih mempersiapkan kemungkinan terburuk apabila bencana alam terjadi di lingkungan tempat kita tinggal.

Kemana kita harus evakuasi apabila tempat evakuasi yang mampu menerapkan protokol WHO tidak ada? Apa saja yang harus dilakukan harus disiapkan?.

Apabila kita punya tempat evakuasi pribadi, berapa lama tempat tersebut mampu mendukung kebutuhan kita?

Baca: Menghadapi Corona, Lebih Baik Bereaksi Berlebihan Daripada Diam

Untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, tidak salahnya kita sebagai individu mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Semoga artikel ini bermanfaat dan mampu meningkatkan kesiapsiagaaan kita.

[ays_quiz id=’4′]

Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply