Gempa Aceh yang terjadi pada tanggal 8 Februari 2018 berlokasi antara perbatasan kabupaten Pidie dengan kabupaten Aceh Barat.
Menurut USGS dan BMKG, gempa tersebut berkekuatan 5,3 Mw pada kedalaman 10 Km. Episenter gempa tersebut terjadi pada koordinat 4.751°LT 96.224° BT.
Gempa dirasakan oleh masyarakat Kota Banda Aceh yang berjarak sekitar 135 Km dari episenter gempa bumi.
Banda Aceh dan Aceh Besar merasakan getaran gempa dengan skala MMI II s/d III.
Melihat dari lokasi episenter dan hiposenter gempa tersebut terjadi pada patahan Sumatra segmen Aceh.
Sejarah Gempa Aceh Yang Merusak di Patahan
Beberapa tahun yang lalu, kawasan Geumpang kabupaten Pidie sudah pernah digoncang gempa bumi sebesar Skala 6 Mw (moment Magnitude) dan 4,7 Mw pada tanggal 22 Januari 2013. Untuk membaca artikel tersebut, silahkan baca artikel saya dengan judul “Gempa Mane-Geumpang Bukan Gempa Sesar Pertama“.
Beberapa bulan setelah kejadian gempa Januari 2013, pada tanggal 2 Juli 2013, kawasan kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah Kembali digoncang gempa dengan magnitudo 6,1 Mw. Detail gempa Aceh Tengah Bener Meriah, dapat dilihat pada artikal “Gempa Sesar Sumatra: Bener Meriah 02 Juli 2013”
Setelah beberapa tahun sepi, pada tanggal 7 Desember 2016 dan 16 Februari 2017, Pidie Jaya digoncang Gempa. Gempa Pidie Jaya tergolong unik karena terjadi di kawasan yang diduga aman secara zona kegempaan.
Sumber dan mekanisme gempa Pidie Jaya tersebut masih dikaji oleh rekan-rekan TDMRC Universitas Syiah Kuala dan pada penelitian kegempaan lainnya. Saya pernah menulis artikel tentang Gempa Pidie Jaya tersebut, untuk membacanya, silahkan klik link.
Potensi Gempa di Patahan Sumatra
Tunjaman lempeng Indo-Australia terhadap Eurasia tidaklah tegak lurus melainkan miring sekitar 45 derajat.
Kemiringan ini menyebabkan terbentuknya Sesar Sumatra dari Selat Sunda sampai dengan Kepulauan Andaman di bagian barat provinsi Aceh dengan total panjang 1900 Km.
Patahan Sumatra oleh beberapa ahli ilmu kebumian dibagi kepada 19 segmen diantaranya; Sunda, Semangko, Kumering, Manna, Musi, Ketaun, Dikit, Siulak, Suliti, Sumani, Sianok, Sumpur, Barumun, Angkola, Toru, Renun, Tripa, Aceh dan Seulimuem (Danny Hilman, 2007).
Dari tahun 1892, telah terjadi 23x bencana alam gempa bumi di darat atau gempa bumisesar dengan skala di atas 6 Ms sepanjang patahan Sumatra dan sampai saat ini ada beberapa seismic gap atau kawasan yang jarang terjadinya bencana alam gempa bumi yang harus waspadai bersama.
Untuk kawasan Aceh, terdapat 3 segmen sesar Sumatra diantaranya Segmen Tripa, Segmen Aceh dan Segmen Seulimeum. Detailnya dapat dilihat pada artikel “Melihat Potensi Gempa Bumi di Patahan Sumatra”
Semoga artikel tentang Gempa Pidie Aceh Barat ini bermanfaat, dan menambah ilmu gempa bumi bagi kita semua.