Belajar dari Gempa Bumi China (YUNNAN-GUIZHOU)

episenter gempa sichuan-yuninan-guizhoe chinaPada Jum’at tanggal 07 September 2012, telah terjadi bencana alam gempa bumi di China. bencana alam Gempa China ini menurut USGS berkekuatan 5,6 Mw yang terjadi pada pukul 12:16:30 PM waktu setempat. Gempa tersebut berada pada kedalaman 9,8 Km dengan posisi epicenter 27.582°N, 103.990°E atau 2 km (1 miles) Barat Daya Jiaokui, 39 km (24 miles) Timur Laut Zhaotong, 84 km (52 miles) Barat Laut Weining dan 120 km (74 miles) Barat Daya Xunchang, China. Setelah gempa utama, diikuti oleh gempa susulan (aftershock) sebanyak 60 kali dengan skala yang lebih kecil.

bencana alam Gempa china yang cuma berkekuatan 5,6 Mw (moment Magnitude) ini ternyata bisa menimbulkan banyak korban jiwa dan dirasakan begitu kuat oleh sebagai peduduk sekitar kawasan episenter gempa. Penyebab utama bencana alam gempa china ini adalah sumber gempa bumi yang berada sekitar 10 Km di bawah kaki penduduk Provinsi Yunnan dan Guizhou. Kedekatan dengan sumber ini menyebabkan getaran/goncangan yang dirasakan lebih kuat.

episenter gempa

Gambar 1. Epicenter Gempa Yunnan dan Guizhou 2012 (sumber: www.neic.usgs.gov)

Lebih 80 orang menjadi korban meninggal dan lebih 700 orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan benda-benda lain. Seandainya kualitas bangunan disekitar Provinsi Yunan dan Guizhou memenuhi standar bangunan tahan gempa, penulis yakin tidak akan ada korban jiwa. Gempa sendiri tidak pernah membunuh dan yang membunuh adalah reruntuhan bangunan, kaca, perabotan, jendela, kaca dan benda-benda lain, demikian juga pada gempa china ini.

Bangunan Harus Tahan Gempa

Melihat banyak korban jiwa akibat reruntuhan bangunan, tentu ini menjadi pelajaran bagi masyarakat yang  juga tinggal di kawasan rawan gempa. Sudah saat kita memperkuat bangunan kita. Bangunan yang kita bangun harus betul-betul memenuhi standar bangunan tahan gempa. Bagaimana bentuk rumah tahan gempa? tentu kita bisa tanyakan kepada kawan-kawan yang ahli dalam bidang struktur bangunan. Semoga ke depan pemerintah kita bersama para pakar bisa mewujudkan peta mikrozonasi seperti yang pernah penulis jelaskan pada peran geofisika dalam upaya mitigasi dan monitoring bencana dan segera menerapkan standarisasi bangunan tahan gempa untuk kawasan yang rawan gempa bumi di seluruh Indonesia.

Para ahli berpendapat bahwa, dua hal yang mempengaruhi ancaman gempa bumi di suatu kawasan. Yang pertama adalah kondisi tanah dan yang kedua adalah kondisi bangunan. Kedua hal ini harus betul-betul dipelajari supaya terhindar dari bahaya gempa bumi. Misalnya saja kondisi tanah suatu kawasan harus betul-betul dipelajari karena tanah yang lunak bisa menimbulkan efek amplifikasi atau penguatan gelombang gempa bumi. Tanah yang lunak yang bercampur dan air tanah dan pasir juga akan menjadi kawasan yang ambles atau likuifaksi ketika gempa bumi terjadi.

Bangunlah rumah untuk keluarga kita dan jangan bangun kuburan untuk mereka dan satu hal lagi yang harus diingat bahwa gempa tidak pernah membunuh, yang membunuh adalah reruntuhan bangunan dan benda-benda lain. Semoga kita terus bisa mengambil pelajaran dari gempa cina ini dan setiap bencana alam yang terjadi di muka bumi.

Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply