Bandung, Banjir di Kabupaten Bandung Jawa Barat terjadi sejak tanggal 12 Maret 2016 akibat meluapnya sungai Citarum. Banjir Bandung ini disinyalir sebagai banjir terparah dalam 10 tahun terakhir. Banjir tersebut menyebabkan sekitar 35.000 rumah di kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah terendap akibat luapan sungai Citarum tersebut.
Menurut koordinator Tagana (Taruna Siaga Bencana) kabupaten Bandung bapak Dadang Wahidin sebagai yang dikutip dari Kompas.Com, banjir Bandung kali ini yang paling parah sejak 10 tahun terakhir, di beberapa kawasan airnya mengenang sampai ketinggian 3,3 meter. Beberapa tempat yang sebelumnya tidak pernah terkena banjir, namun pada banjir tahun ini airnya sampai mencapai 0,35 meter.
Korban Banjir Bandung
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detik.com mengatakan bahwa banjir tersebut telah menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 3 orang hilang. Korban meninggal adalah Risa (13 tahun) akibat tersengat listrik dan Ibu Ela (40 tahun) warga Kampung Sawahluhur, RW 10 Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk akibat terseret arus. “Tiga orang yang hilang adalah suami Ibu Ela dan kedua anak perempuan dari Ibu Ela. Saat banjir mengungsi ke bangunan di tepi sungai yang kemudian roboh.
Bacaan Terkait:
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Bandung, sebanyak 5.900 Kepala Keluarga (24.000 jiwa) terdampak banjir dan lebih dari 3.000 jiwa mengungsi. Kecamatan yang terdampak banjir antara lain: Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pameungpeuk, Banjaran, Arjasri, Cangkuang, Katapang dan Kutawaringin.
Saat ini beberapa relawan, unsur pemerintahan, TNI dan Polri masih terus membantu korban banjir bandung. Mereka telah membentuk pos pengungsi di Kantor Kelurahan Baleendah, Gedung Inkanas, GOR SKB, Gedung Juang, Gedung PDIP, Kantor Kecamatan Dayeuhkolotkolot, Kantor Camat Baleendah, masjid Al Sofia dan sara prasana umum lainnya di tiga kecamatan.
ACT.ID9 years ago