Waspada Bencana Alam di Musim Hujan

musim hujanSecara geografis Indonesia berada di kawasan khatulistiwa dan otomatis negara kita beriklim tropis dan hampir selalu ada bencana alam di musim hujan. Dalam kondisi ideal, dalam setahun kita mendapat musim hujan selama 6 (enam) bulan dan merupakan nikmat yang luar biasa yang Allah berikan kepada kita rakyat Indonesia. Kadang kala nikmat yang luar biasa apabila terlibat campur tangan manusia di dalamnya, biasa akan menjadi malapetaka dan bencana alam. Musim hujan yang biasanya dimulai pada bulan November sampai dengan April, banyak terjadi bencana alam hidrologi yang disebabkan oleh tingginya curah hujan, salah satunya adalah Tanah Longsor, banjir bandang dan banjir.

Secara definisi Tanah Longsor merupakan gerakan perpindahan bahan-bahan pembentuk lereng berupa tanah, batu, Lumpur, bahan rombahkan lainnya karena berkurangnya kemantapan/daya dukung lereng. Salah satu faktor yang dapat mengurangkan kemantapan lereng adalah masuknya air hujan dalam jumlah yang besar ke dalam lereng melalui rekahan-rekahan. Jumlah air yang banyak di dalam suatu lereng akan dapat menambah beban lereng, mengurangi kohesi tanah karena pore water pressure dan apabila air hujan yang masuk ini berjumpa dengan lapisan tanah yang kedap air (impermeable) maka lapisan kedap air ini akan jadi bidang gelincir terjadinya bencana alam tanah longsor

Selain dipicu oleh air hujan, bencana tanah longsor juga dapat dipicu oleh gempa bumi. Gempa bumi yang kerap terjadi di Sumatra dikarena kita berada di zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Aurasia belum lagi kita juga memiliki sesar Sumatra yang masih aktif bergerak sekitar 4 cm/tahun (Bennett JD, 1981). Gempa bumi yang kerap terjadi ini bisa menganggu kestabilan sebuah lereng belum lagi kondisi tanah hasil pelapukan batuan di kawasan tropis sangatlah tebal sehingga mudah untuk terjadinya bencana tamah longsor. Namun apabila bentuk lereng tidak curam dan banyak perpohonan pada sebuah lereng, maka kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor bisa dikurangin.

Bencana Alam Tahun 2010

Dalam Buku Tinjauan Tahunan Bencana Alam Aceh 2010 yang dikeluarkan oleh TDMRC, dijelaskan bahwa selama tahun 2010 telah terjadi berbagai macam bencana alam di Aceh dan salah satunya  adalah bencana tanah longsor dan banjir, dan cuma bencana tanah longsor dan banjir saja yang memakan korban. Tahun 2010 telah terjadi bencana tanah longsor di Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Tengah dengan total korban meninggal dunia sebanyak 8 orang dan bencana banjir dengan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang.  Belajar dari pengalaman tahun lalu, sudah sepantasnya kita waspada terhadap bencana longsor dan banjir ini. Dalam mengkategorikan bencana alam, kita bisa membagikan bencana alam dalam dua kategori. Kategori yang pertama adalah bencana alam dengan Magnitut (M) besar dan Frekwensi (F) rendah contohnya bencana alam Tsunami dan Super Erupsi Gunungapi. Kategori yang kedua adalah bencana alam dengan Magnitut Kecil (M) namun Frekwesi (F) tinggi contohnya bencana alam longsor, banjir, angin puting beliung, banjir bandang dan lain-lain. Dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana alam rasanya para peneliti kita harus fokus melakukan penelitian pada bencana alam dengan M rendah namun kejadiannya dalam 1 tahun (F) sering. Hal ini dikarenakan bencana alam dengan M kecil yang berarti kekuatan bencana alam tersebut kecil namun apabila bencana alam tersebut sering terjadi tentu saja akan banyak memakan korban apabila dijumlah secara keseluruhan.

Waspada Bencana Alam

Untuk meningkatkan kewaspadaan kita bersama, tentunya kita harus memahami terlebih dahulu gejala-gejala akan terjadinya sebuah bencana alam. Memahami sebuah bencana alam, mengenal dengan benar tanda-tanda akan terjadi sebuah bencana tentu akan dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh sebuah bencana alam. Beberapa gejala akan terjadinya tanah longsor diantaranya; munculnya retakan-retakan di lereng, biasanya terjadi setelah hujan deras yang berturut-turut dalam waktu lama, munculnya rembesan atau mata air baru di lereng, serta tanah atau batu mulai berjatuhan dari lereng. Tanda-tanda ini akan bisa jadi panduan bagi masyarakat untuk mengetahui kapan terjadinya longsor. Untuk mengenal tanah longsor secara lebih mendetail, pembaca boleh membaca tulisan Tanah Longsor yang juga ada dalam blog ini dan bencana di musim hujan bisa kita minimalisir risikonya

Peta Potensi Hujan di Indonesia

Berikut ini merupakan citra satelit kondisi curah hujan yang ada di Indonesia saat ini (real time).

Semoga tulisan pertama yang berjudul bencana alam di musim hujan ini  blog Melek Bencana saya ini cepat terindex oleh Google….hehehehehe

Rate this article!
Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply