18+ Cara Membuat Rumah Tahan Gempa Bumi

Struktur Utama Rumah Tahan Gempa

Struktur utama rumah sangat mendukung kekuatan rumah terhadap gempa bumi. Berikut ini ada beberapa cara membuat struktur utama rumah tahan gempa:

Struktur utama rumah tahan gempa bumi (Sumber: PU dan JICA)
  • Fondasi Rumah Tahan Gempa

    • Jika tanah cukup keras, ukuran: 60 cm x 60 cm x 30 cm.
    • Material: gunakan batu kali atau batu gunung yang keras.
  • Dinding

    • Dinding menggunakan pasangan batu bata dengan tebal siar 1,5 cm.
    • Campuran plaster dinding: 1 semen + 4 pasir.
    • Tebal plaster: 2 cm.
    • Jarak maksimal antar kolom 3 meter dan luas maksimal 9 m2.
  • Beton Bertulang

    • Tulangan Utama memiliki diameter 10 mm dan 8 mm untuk Begel.
    • Jarak antar Begel maksimal 15 cm.
    • Tebal selimut beton untuk kolom dan balok pengikat 1,5 cm, sedangkan untuk balok keliling/ring dan bingkai amping 1 cm.
  • Atap Kayu Bangunan Tahan Gempa

    • Kuda-kuda memiliki dimensi 12 x 8 cm.
    • Gordin memiliki dimensi 12 x 6 cm.
struktur utama rumah tahan gempa
Struktur utama atap rumah tahan gempa bumi (Sumber: PU dan JICA)

Ikatan Antar Struktur Utama

Setelah semua struktur utama mengikuti kaidah bangunan rumah tahan gempa, tahap selanjutnya adalah membuat ikatan antar struktur tersebut.

Ikatan Antar Struktur Utama
Cara mengikat antar struktur utama bangunan tahan gempa (Sumber: PU dan JICA)
  • Ikatan Fondasi dgn Balok Pengikat (Sloof)

    • Memasang besi pengikat antara Fondasi dengan Balok menggunakan Angkur besi diameter 10 mm
    • Jarak antar antar Angkur 1 meter.
  • Ikatan Balok Pengikat dgn Kolom (Tiang)

    • Tulangan kolom dilewatkan ke Balok Pengikat dengan panjang lewatan minimal 40 D (40 cm).
  • Ikatan Kolom dgn Dinding

    • Memasang Angkur besi diameter 10 mm dengan panjang lebih panjang atau sama dengan 40 cm.
    • Angkur besi dipasang setiap tinggi 6 lapis baja.
  • Ikatan Kolom dgn Balok Keliling (Ring)

    • Tulangan kolom dilewatkan ke balok ring dengan panjang lewatan minimal 40 D (40 cm)
  • Ikatan Balok Keliling dgn Atap

    • Pengikatan kuda-kuda pada balok keliling/ ring
    • Angkur menggunakan besi diameter 10 mm yang ditanam kedalam balok keliling/ ring
  • Ikatan Gunung-Gunung (Amping) dgn Kolom

    • Memasang angkur bata pada gunung – gunung.
    • Angkur besi minimum 10 mm Sepanjang 40 cm, setiap 6 lapis bata
  • Ikatan Angin

    • Ikatan Angin dihubungan dengan Kolom dan juga kuda-kuda.
Ikatan Antar Struktur Utama
Ikatan antara Amping dengan Kolom dan Ikatan Angin (Sumber: PU dan JICA)

Pengecoran Beton Rumah Tahan Gempa

Cara pengecoran beton termasuk pengecoran Balok dan Kolom juga menentukan kekuatan rumah tahan gempa.

Pengecoran Beton tahan gempa
Cara pengecoran Beton rumah tahan gempa
  • Pengecoran Kolom

    • Pastikan cetakan rapat dan kuat/kokoh.
    • Pengecoran kolom dilakukan secara bertahap setiap 1 m
    • Pada saat pengecoran beton dirojok dengan besi tulangan atau bambu agar tidak ada yang keropos.
    • Pelepasan bekisting minimal 3 hari setelah pengecoran
  • Pengecoran Balok

    • Tulangan dirangkai diatas dinding.
    • Cetakan pada balok gantung harus diberi penyangga.
    • Cetakan dapat dilepas setelah 3 hari untuk balok yang menumpu di dinding), dan 14 hari untuk balok gantung.

Untuk lebih detail, silahkan lihat video di bawah ini.

Jalur Evakuasi Dari Rumah

Walaupun rumah yang kita bangun sudah mengikuti kaidah rumah tahan gempa, jalur evakuasi di dalam rumah juga harus ditentukan.

Untuk memudahkan jalur evakuasi, lokasi-lokasi pintu perlu dipertimbangkan supaya mudah keluar dari rumah.

Semoga ke 18+ cara ini berguna untuk anda yang ingin membangun rumah yang tahan gempa.

Salam Siaga,

Ibnu Rusydy

Ingin dikirimkan artikel terbaru secara gratis, masukkan email anda disini:

Delivered by FeedBurner

Note: Setelah mendaftar, Cek email (Inbox atau Spam) anda dan klik link yang kami kirim untuk konfirmasi.

Rate this article!
Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply