Bukti Sejarah Letusan Gunung Api Gamalama

Gunung Api Gamalama terletak di kepulauan Ternate Maluku Utara merupakan gunung api tipe Strato atau gunung api berlapis tipe A. Berdasarkan data dari Badan Geologi, Gunung Api Gamalama memiliki puncak dengan ketinggian sekitar 1715 m dml, 1690 m di atas Kota Ternate. Dalam beberapa hari terakhir, gunung api Gamalama menunjukkan peningkatan aktifitasnya. Abu vulkanik yang keluar dari gunung api tersebut telah menyebabkan beberapa badan jalan tertutupi abu dan beberapa penerbangan di bandara Sultan Baabulah juga sempat ditutup.

Apabila melihat sejarah letusan gunung api Gamalama, peningkatan aktifitasnya sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda. Gunung api Gamalama termasuk tipe A yang artinya sejak 1600 sudah pernah meletus.

Kenapa tahun 1600? ingat2, Belanda (Cornelis de Houtman) pertama mendarat di Banten pada tahun 1596 dan sejak saat itu mereka mulai mencatat letusan-letusan gunung api seluruh Indonesia. Data kejadian tsunami di Indonesia juga mulai terekam dengan bagus sejak 1600 looh, kalo penasaran silahkan klik link ini https://www.ibnurusydy.com/sejarah-sumber-bencana-alam-tsunami-di-indonesia/

Selain berdasarkan data dari pihak penjajah (Belanda), data sejarah letusan gunung api yang ada di Ternate dan Indonesia juga dicatat oleh para tokoh masyarakat pada saat itu. Untuk gunung api Gamalama sendiri, Badan Geologi mencatat bahwa sejak tahun 1538 – 2003 sudah terjadi lebih kurang 70 kali letusan gunung api Gamalama. Letusan Gunung api Gamalama pada umumnya berlangsung di Kawah Utama dan hampir selalu magmatik. Kecuali letusan yang terjadi dalam tahun 1907 yang mengambil tempat di lereng timur (letusan samping) dan menghasilkan leleran lava (Batu Angus) hingga ke pantai. Letusan 1980 juga menghasilkan Kawah Baru, lokasinya sekitar 175 m ke arah timur dari Kawah Utama. Namun dari ke-70 letusan tersebut, ada beberapa letusan yang efek letusannya masih bisa kita lihat sampai sekarang di pulau Ternate.

Terbentuknya Maar (Danau Kawah)

Bronto dkk. (1982) dalam Indyo Pratomo dkk, (2011) mencatat bahwa telah terjadi erupsi Maar pada tanggal 5-7 September 1775, pada lokasi di sekitar Desa Soela Takomi, atau 1,5 km di sebelah baratdaya Desa Tokome. Erupsi ini didahului oleh beberapa kali gempa besar (dapat dirasakan oleh manusia) sampai dengan tanggal 5 September 1775, kemudian terjadi letusan uap (freatik) hingga beberapa jam sebelum fajar, disertai dengan suara gemuruh dan sinar terang hingga pagi hari tanggal 7 September 1775, setelah kejadian ini desa Soela Takomi tidak terlihat lagi bersama 141 orang penduduknya, Sebuah kawah besar yang berisi air terbentuk seperti yang terlihat sekarang ini, disebabkan oleh proses erupsi freato-magmatik yang terjadi akibat interaksi antara intrusi magma dengan air tanah yang terjadi tepat di bawah permukaan Desa Soela Takomi.

Keberadaan kawah-kawah Maar tersebut saat ini dapat dilihat sebagai danau Tolire Jaha dan Tolire kecil dicirikan oleh terdapatnya endapan endapan letusan freatik berupa breksi letusan dan endapan tumpuan dasar.

danau tolire jaha

Penulis ketika berkunjung ke Danau Tolire Jaha atau Tolire Besar

Lava Membeku di Batuangus

Erupsi yang terjadi pada tanggal 17- 20 Nopember 1907 menghasilkan leleran lava yang mencapai lereng Gunung api Gamalama. Pada foto di bawah ini dapat lihat batuan beku luar hasil pembekuan dari lava yang mengalir akibat letusan 1907 tersebut. Badan geologi sempat menganalisa geokimia komposisi batuan betuan luar di Batuangus.

batuangus ternate

Penulis ketika berada di antara batuan beku luar atau lava yang membeku, orang Ternate menamakanya Batuangus

Mawardi dkk dari Direktorat Vulkanologi Badan Geologi (1991) mencatat bahwa, Lava Gunung api Gamalama pada umumnya dari jenis basaltis andesit. Lava tersebut berbutir sedang, porfiritik dengan fenokris dari plagioklas, piroksen, olivin, dan mineral gelap (mafic mineral) dalam masa dasar mikrolit plagioklas dan gelas. Terkadang terdapat vesikuler antara 3 – 35%. Hasil analisa batuan dari laboratorium kimia adalah sebagai berikut:

Contoh Lava 1907
Unsur Batuangus
(% berat)
SiO2 55,55
Al2O3 18,99
Fe2O3 1,47
FeO 5,58
CaO 9,37
MgO 3,27
Na2O 2,96
K2O 1,26
MnO 0,15
TiO2 0,69
P2O5 0,15
H2O 0,16
HD 0,21
(ppm)
Pb 113,38
Sr 271,83
Rb 28,97
Cr 21,71
Ni 23,88
Br 200,28

Semoga artikel tentang Bukti Sejarah Letusan Gunung Api Gamalama ini bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang Bencana Alam

Rate this article!
Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply