Potensi Bencana Alam Gempa Bumi di Patahan Sumatra

patahan sumatraPatahan Sumatra – Terdapat banyak sekali potensi bencana alam di pulau Sumatra. Hal ini dikarenakan di bagian selatan pulau Sumatra dan Jawa terdapat zona subduksi (pertemuan lempeng secara menunjam) antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia dan di tengah sumatra terdapat patahan sumatra. Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia dikarenakan pengaruh gravitasi dimana densitas lempeng Indo-Australia lebih besar daripada densitas lempeng Eurasia. Proses Subduksi ini menjadikan kawasan-kawasan di pulau Sumatra dan Jawa kaya akan bencana alam Gunung Api dan bencana alam Gempa bumi. Di bagian pulau Sumatra, lempeng Indo-Australia bergerak secara perlahan tetapi pasti sekitar 4-6 cm/tahun, apabila kawan-kawan ingin tahu bagaimana kecepatan pergerakan 6 cm/tahun maka kawan-kawan boleh lihat kecepatan tumbuhnya kuku tangan masing-masing.

gempa masa lalu

Gambar 1. Sesar Sumatra dan beberapa kejadian Gempa sesar (Danny Hilman, 2007)

Tunjaman lempeng Indo-Australia terhadap Eurasia tidaklah tegak lurus melainkan miring sekitar 45 derajat. Kemiringan ini menyebabkan terbentuknya Sesar Sumatra dari  Selat Sunda sampai dengan Kepulauan Andaman di bagian barat provinsi Aceh  dengan total panjang 1900 Km. Pada gambar 1, garis warna merah menunjukkan patahan/sesar Sumatra dan beberapa bencana alam gempa bumi masa lalu. Patahan  Sumatra oleh beberapa ahli ilmu kebumian dibagi kepada 19 segmen diantaranya; Sunda, Semangko, Kumering, Manna, Musi, Ketaun, Dikit, Siulak, Suliti, Sumani, Sianok, Sumpur, Barumun, Angkola, Toru, Renun, Tripa, Aceh dan Seulimuem (Danny Hilman, 2007). Dari tahun 1892, telah terjadi 23x bencana alam gempa bumi di darat atau gempa bumisesar  dengan skala di atas 6 Ms sepanjang patahan Sumatra dan sampai saat ini ada beberapa seismic gap atau kawasan yang jarang terjadinya bencana alam gempa bumi yang harus waspadai bersama. Untuk kawasan Aceh, terdapat 3 segmen sesar Sumatra diantaranya Segmen Tripa, Segmen Aceh dan Segmen Seulimeum sebagaimana ditunjukkan oleh gambar2.

Pada segmen Seulimum pernah terjadi bencana alam gempa bumi pada tahun 1964 dan 1975 namun untuk segmen Aceh belum ada cacatan sejarah tentang terjadinya bencana alam gempa bumi. Tidak pernah terjadinya bencana alam gempa bumi ini yang harus kita waspadai karena pada segmen ini  ada energi yang belum lepas. Kapan energinya akan lepas jawabannya no body know…. atau memang energinya sudah lepas perlahan-lahan dengan gempa bumi yang sangat kecil2 sehingga kita tidak pernah merasakannya.

sesar aceh

Gambar 2. Sesar Sumatra Segmen Aceh dan Seulimum (Didik et al, 2010)

Solusi untuk permasalahan ini adalah perlu adanya penelitian yang menyeluruh tentang pergerakan sesar menggunakan GPS Geodetik dan mikrozonasi seluruh Provinsi di Sumatra. Penelitian pergerakan sesar berguna untuk mengetahui rate pergerakan sesar sehingga bisa dipastikan segmen sesar yang mana saja yang aktif dan  yang kurang aktif. Sedangkan  penelitian mikrozonasi  berguna untuk menentukan nilai amplifikasi yang nantinya akan dikalikan dengan nilai PGA (peak ground acceleration) atau tingkat goncangan tanah suatu tempat karena pengaruh batuan dasar. Nilai PGA seluruhan nanti akan berguna dalam menentukan building code suatu kawasan.

mengingat potensi bencana alam gempa bumi di darat dan di luat mengancang sumatra, kesiapsiagaan masyarakatnya dalam memahami bencana harus benar-benar dikuatkan. Hidup bersama bencana adalah solusi bagi kita yang hidup di negeri yang penuh dengan bencana.

Semoga masyarakat sumatra makin siap terhadap bencana alam yang terjadi di patahan sumatra. Bencana memang tidak bisa dihindari namun manusia diberikan ilmu oleh-Nya untuk mengurangi dampak dari bencana alam gempa bumi tersebut.

Wassalam,

Ibnu Rusydy

Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

2 Responses

  1. author

    masitah12 years ago

  2. author
    Author

    Ibnu Rusydy12 years ago

Leave a Reply