Gempa Bumi di Selatan Taiwan, 6 Februari 2016

Menurut USGS, pada tanggal 6 Februari 2016 pukul 02:57:27 WIB, telah terjadi gempa Taiwan, tepatnya di bagian selatan Taiwan. Gempa tersebut dicatat memiliki magnitudo sebesar 6,4 Mw (magnitudo momen) dengan episenter berada di koordinat 22.871° LU, 120.668° BT dengan kedalaman sumber gempa 23 km. Menurut informasi yang dihimpun dari beberapa media masa, gempa tersebut telah menyebabkan robohnya bangunan di kota Tainan. Kota Tainan sendiri berada lebih kurang 30 Km dari sumber gempa bumi namun memiliki efek kerusakan yang cukup parah. Bagaiman ini bisa terjadi? Mari kita pelajari sama-sama.

Tatatan Tektonik Taiwan

Tatanan Tektonik Taiwan (dimodifikasi dari gambar yang bersumber dari http://www.tectonics.caltech.edu/taiwan/regional.htm)

Tatanan Tektonik Taiwan (dimodifikasi dari gambar yang bersumber dari http://www.tectonics.caltech.edu/taiwan/regional.htm)

Kepulauan Taiwan duduk di antara pertemuan lempeng Eurasia dengan Lempeng Philipina. Pada sisi Timur kepulauan Taiwan, terdapat Lempeng Philipina (lempeng samudra) yang bersubduksi ke bawah lempeng Eurasia (lempeng benua). Pada bagian Selatan dan Tenggara terdapat zona tumbukan antara lempeng Eurasia dengan dengan busur magmatik Luzon yang diperkirakan sudah berumur 6,5 juta tahun lalu. Zona tumbukan ini telah menghasilkan deretan pergunungan disisi Timur Taiwan. Sumber gempa yang terjadi pada 6 Februari 2016 ini saya duga terjadi akibat interaksi zona tumbukan ini. Episenter gempa bumi ditandai oleh bintang berwarna merah pada peta.

Penyebab Kerusakan Bangunan di Tainan

Menurut beberapa informasi yang saya baca di media masa, gempa Taiwan 6 Februari 2016 ini telah menyebabkan kerusakan bangunan 17 Lantai di Kota Tainan. Kota Tainan sendiri berada di sisi Barat pulau Taiwan dan berada pada jarak 30 Km ke arah arah barat dari sumber gempa. Kerusakan bangunan ini erat kaitannya dengan kondisi batuan penyusun kawasan tersebut. Secara geologi, pada sisi barat kepulauan Taiwan, didominasi oleh endapan sedimen hasil pengendapan dari laut yang berumur pliosen awal (tersier) sampai dengan kuarter (Lin et al, 2010).

Peta goncangan tanah akibat gempa Taiwan 6 Februari 2016 (Sumber: USGS)

Peta goncangan tanah akibat gempa Taiwan 6 Februari 2016 (Sumber: USGS)

Pada gambar dapat dilihat peta perkiraan goncangan tanah yang dikeluarkan oleh USGS setelah gempa Taiwan terjadi. Pada peta terlihat bahwa pola penyebaran goncangan tanah yang tinggi dominan berada di bagian barat dari sumber gempa (tanda bintang). Hal ini disebabkan karena bagian barat dari sumber gempa dibentuk oleh endapan sedimen. sedangkan sisi timur dari dari sumber gempa merupakan kawasan pergunungan yang dibentuk oleh batuan keras sehingga goncangan tanahnya kecil. Mengapa endapan sedimen muda akan menyebabkan goncangan tanah kuat, silahkan baca artikel di link ini https://www.ibnurusydy.com/peran-geofisika-fisika-bumi-dalam-mitigasi-dan-monitoring-bencana-ii/

Selain akibat faktor penguatan goncangan tanah, endapan sedimen yang berasal dari laut yang berada di sisi barat kepulauan Taiwan akan menyebabkan kejadian likuefaksi.  Likuefaksi sangat dimungkinkan terjadi karena adanya lapisan pasir yang bercampur dengan air tanah ketika gempa bumi terjadi. Selain itu, likuefaksi bukan pertama sekali terjadi di Tainan, pada tahun 2010 gempa bumi berkekuatan 6,4 Mw juga mengakibatkan beberapa likuefaksi di sekitar kota Tainan. Menurut Chen et al (2014), kawasan kota Tainan di dominasi oleh lapisan pasir berlanau sehingga ketika gempa bumi terjadi sangat dimungkinkan terjadinya likuefaksi. Kejadian robohnya bangunan pada gempa 6 Februari 2016 diperkirakan akibat likuefaksi atau akibat penguatan gelombang gempa bumi.

Video Gempa Taiwan

Dalam video di bawah ini dapat dilihat kerusakan yang ditimbulkan oleh Gempa Taiwan 06 Februari 2016.



Semoga artikel tentang Gempa Bumi Selatan Taiwan 6 Februari 2016 ini bermanfaat. Masukan dan saran sangat diharapkan dari pembaca untuk menyempurnakan artikel bencana alam gempa bumi ini.

Wassalam,

Ibnu Rusydy

Rujukan:

  1. Taiwan Tectonics and Seismicity, di  http://www.tectonics.caltech.edu/taiwan/regional.htm
  2. USGS, di http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/us20004y6h#general_region
  3. Lin, 2010, Three depositional states and sedimentary processes of the western Taiwan foreland basin system, EGU in Vienna
  4. Chen. C.C., Lee. W. F., Chen. J.W., and Ishihara. K., 2014, Liquefaction Potential in non-plastic silty sand. Journal of Marine Science and Technology, Vol. 22, No. 2, pp. 137-145.
Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply