Bencana Alam Tsunami Aceh 2004 VS Tsunami Aceh 1907

tsunami 1907Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun tanggal 26 desember 2004 atau 9 tahun yang lalu, bukanlah tsunami pertama yang melanda Aceh. Beberapa ratus tahun sebelumnya, Aceh pernah mengalami beberapa kali tsunami. Bencana alam Tsunami terakhir yang melanda Aceh adalah tsunami tahun 1907 di kepulauan Simeulue. Beberapa bulan yang lalu, saya pernah menulis artikel tentang Tsunami Purba di Pulau Simeulue dan Gempa Bumi Purba di Sumatra, namun dalam artikel tersebut saya tidak membanding antar tsunami dan gempa bumi yang pernah terjadi. Pada kesempatan ini, dan untuk mengenang 9 Tahun perginya para suhada (sahabat, kolega, sodara dan teman), saya ingin sedikit mengulas tentang perbandingan antara Bencana Alam Tsunami Aceh 2004 dengan Bencana Alam Tsunami Aceh 1907.

Kekuatan Gempa Bumi Aceh

Kekuatan gempa bumi yang menjadi sumber tsunami Aceh 2004 dgn 1907 sangat berbeda. Bencana alam tsunami Aceh 2004 disebabkan oleh gempa bumi bawah laut yang berkuatan 9,15 Mw di kedalaman 30 km di bawah laut. Tsunami Aceh 4 Januari 1907 juga disebabkan oleh gempa bumi bawah namun kekuatan gempanya sekitar 7,6 Mw pada kedalaman 20 Km (Hiro Kanamori, dkk, 2010). Hiro Kanamori dan kawan-kawan juga mengatakan bawah bencana alam tsunami Aceh 1907 yang terjadi pada episenter  2.48 N dan 96.11 E, memiliki kekuatan hampir sama dengan gempa bumi Sumatra tanggal 2 November 2002, 2 Februari 2008, 6 April 2010 dan 9 Mei 2010. Keempat gempa tersebut memiliki magnitudo yang hampir sama dengan gempa Aceh 1907.

gempa 1907

Seismogram gempa 1907 dan gempa 2002 yang terekam pada Seismometer Omori komponen Timur-Barat di Stasiun pengamat Osaka-Jepang (Sumber: H. Kanamori, L. Rivera and W.H.K. Lee, 2010)

Panjang Patahan Bawah Laut

Tsunami Aceh 1907

Sumber Tsunami Aceh 1907, Tsunami 2004 dan Tsunami Nias 2005 (Sumber: H. Kanamori, L. Rivera and W.H.K. Lee, 2010)

Bencana alam tsunami Aceh 2004, merupakan tsunami dengan panjang rekahan terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah manusia. Seperti yang pernah saya tulis pada artikel “Penyebab Tsunami Aceh 2004“,  panjang rekahan bawah laut yang menjadi sumber gempa bumi dan memicu tsunami lebih kurang 1600 km. Hiro Kanamori dan kawan-kawan dalam papernya “Historical seismograms for unravelling a mysterious earthquake: The 1907 Sumatra Earthquake” yang dipublikasi dalam Geophysical Journal International tahun 2010, tidak menyebutkan panjang rekahan yang menjadi penyebab tsunami 1907. Namun mereka hanya mengatakan bawah ada kesamaan antara tsunami 1907 dengan tsunami Nias 2005 dan gempa bumi 2 November 2002. Panjang rekahan tsunami 1907 tidak bisa dipastikan karena keterbatasan alat pada tahun tersebut. Studi deformasi dari mikroatoll mungkin bisa dilakukan untuk memperkirakan panjang rekahan gempa dan tsunami aceh 1907.

Berdasarkan kesamaan tersebut mungkin kita bisa simpulkan bahwa Panjang rekahan tsunami Nias 2005 dan tsunami 1907 masih kalah apabila dibanding dengan tsunami 2004 namun perlu kita ingat bahwa tsunami 1907 melanda 950 km sepanjang garis pantai barat pulau Sumatra (Hiro Kanamori, dkk, 2010).

Tinggi Gelombang/Kekuatan Tsunami

Untuk kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar, tsunami Aceh 2004 merupakan tsunami tertinggi dibandingkan dengan tsunami Aceh 1907. Namun untuk masyarakat kepulauan Simeulue Provinsi Aceh dan sekitarnya, tsunami Aceh 1907 lebih parah dibandingkan dengan tsunami 2004. Cerita Nenek Rukiyah dalam film dokumenter “Nyanyian 1907”  rasanya sudah cukup mengambarkan bagaimana dahsyatnya tsunami 1907 melanda kepulauan Simeulue. Bukti lain bahwa tsunami 1907 lebih kuat dibandingkan tsunami 2004 di Simeulue adalah adalah bongkahan koral yang terbawa oleh tsunami 1907 dan tsunami 2004. Kedua bongkahan koral ini memiliki ukuran yang sama, namun bongkahan koral yang terbawa oleh tsunami 1907/1861 terbawah lebih jauh dari bibir pantai dibandingkan dengan bongkahan yang terbawa oleh tsunami 2004.

Untuk melihat tsunami purba di Simeulue, pembaca bisa baca artikel di link ini https://www.ibnurusydy.com/paleo-tsunami-di-simeulue-aceh/ dan Gempa purba di Sumatra di link ini https://www.ibnurusydy.com/menelusuri-paleo-seismic-di-sumatra/

Kesiapsiagaan

Dalam hal kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam tsunami Aceh 1907 dan tsunami aceh 2004, masyarakat Aceh pesisir (Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Barat daya, Aceh Singkil dll) sangat tidak siap menghadapi kedua tsunami tersebut. Pembelajaran tsunami Aceh 1907 terputus informasinya sehingga tidak sampai ke generasi selanjutnya. Ketika bencana alam tsunami Aceh 2004 terjadi, banyak masyarakat Aceh pesisir yang menjadi korban.

Bagi masyarakat pulau Simeulue, ketika tsunami 1907 terjadi, banyak dari mereka yang menjadi korban karena mereka belum tahu apa itu tsunami. Namun kejadian tsunami 1907 ini menjadi titik awal masyarakat pulau Simeulue meneruskan pengetahuan dan kesiapsiagaan sehingga keluar istilah SMONG untuk tsunami. SMONG ini diteruskan dari generasi ke generasi sehingga ketika tsunami Aceh 2004 terjadi, masyarakat pulau Simeulue sudah sangat siap dan kurang dari 10 orang yang menjadi korban di pulau tersebut.

Semoga artikel Bencana Alam Tsunami Aceh 2004 VS Tsunami Aceh 1907 ini menjadi pengingat bagi kita bahwa bencana alam tsunami yang pernah terjadi harus menjadi pembelajaran bagi generasi selanjutnya.

Wassalam,

Ibnu Rusydy

Tags:
author

Author: 

Saya Ibnu Rusydy, Pecinta, pelajar dan pengajar Ilmu Kebumian yang lahir di Aceh-Indonesia. Saat ini saya tergabung dalam Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisaris Wilayah Aceh (id: IBN-RUSYD-150) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Aceh (Npa: 4658). Apabila menyukai artikel yang saya tulis, silahkan sebarkan ke kawan-kawan anda.

Leave a Reply