Gerakan tanah atau sering disebut sebagai tanah longsor (landslide) merupakan bencana alam yang sangat sering terjadi di Indonesia dan memakan banyak korban jiwa dan harta. Upaya dan pencegahan dan mitigasi mutlak dilakukan untuk mengurangi korban jiwa dan harta. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pemantauan pergerakan tanah sehingga bisa diduga kapan suatu daerah akan mengalami tanah longsor atau dalam kondisi aman.
Pada prinsipnya pemantauan gerakan tanah bisa dilakukan dengan cara memantau perubahan jarak, beda tinggi, sudut maupun koordinat dari titik-titik yang mewakili suatu daerah. Saat ini banyak sekali metode yang bisa dilakukan atau diaplikasikan dalam upaya manusia memantau pergerakan tanah seperti terlihat pada tabel 1 di bawah ini. Mohon maaf apabila tabelnya masih dalam bahasa bule semoga kawan-kawan bisa menerjemahkan sendiri ya….

Tabel 1. Metode memantau gerakan tanah (Gili et al, 2000)
GPS geodetik dual frekwensi (L1 & L2) merupakan salah satu metode yang sangat efektif dan efisien digunakan untuk memantau/memonitoring sebuah gerakan tanah. Teknik pemantauan yang dilakukan adalah dengan cara membandingkan koordinat suatu waktu dengan koordinat di waktu yang lain. Perbedaan koordinat ini menunjukkan arah dan jauh pergerakan tanah di kawasan yang diukur. Gambar 1 di bawah ini menunjukkan prinsip pengukuran GPS untuk studi gerakan tanah.

Gambar 1. Prinsip dasar pemantau gerakan tanah (lonsor) dengan GPS Geodetik L1 & L2 (Abidin HZ, 2007)
Penggunaan GPS untuk memantau gerakan tanah (longsor) khususnya jenis rayapan (creep) sudah sering diterapkan di beberapa negera. Di Indonesia sendiri, pernah dilakukan pemantauan gerakan tanah di daerah Ciloto Puncak Jawa Barat, kawasan Megamendung dan beberapa kawasan lainnya.
Masih banyak sekali tempat-tempat di Indonesia sampai saat ini belum dilakukan pemantauan gerakan tanah. dan ini harus segera dilakukan. Saat ini, hampir seluruh Kabupaten Kota di Indonesia sudah ada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), besar harapan kita lembaga ini bisa melakukan kerjasama-kerjasama dengan lembaga terkait seperti PU dan lembaga-lembaga penelitian kampus untuk menginisiasi program pemantauan gerakan tanah dalam upaya melindungi rakyat Indonesia dari bencana tanah longsor.

Simulasi komputer longsor di California, AS, Januari 1997 (USGS)
Untuk kawasan Aceh dan Sumatra, saya bersama Tim Peneliti Geohazard TDMRC selalu siap membantu teman-teman dari BPBD dan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana tanah lonsor dan bencana lainnya. Semoga artikel tentang memantau tanah longsor ini bermanfaat dan menambah ilmu bencana alam bagi kita semua.
Salam Siaga……..!!!!!!!!!
reza11 years ago